Minggu, 31 Maret 2013

Satu Pandang, Beda Sudut

Dunia ini memberikan banyak hal untuk dilihat, didengar, dicium, dikecap, diraba. dan salah satu anugerah yang terbesar yang diberikan adalah kemampuan untuk bisa melihat.

Yap, bagi orang yang beruntung dianugerahi mempunyai mata, mata ini bisa digunakan untuk melihat banyak hal bisa melihat pemandangan pantai yang indah, melihat gunung yang menjulang tinggi, melihat indahnya bola mata pasangan kita. ya, keindahan-keindahan luar biasa yang diciptakan Tuhan untuk kita lihat.

Tapi, kali ini gue ngga akan banyak ngebahas melihat sesuatu dengan mata kita. gue mau ngebahas tentang melihat menggunakan sesuatu yang lain. melihat sesuatu menggunakan perasaan. Seeing with Feeling.
melihat sesuatu dengan perasaan itu membuat kita bakal sering bentrok tentang hal yang kita lihat. berbeda melihat dengan mata beneran kita aja terkadang kita bisa melihat hal yang sama tetapi dengan persepsi yang berbeda, apalagi dengan mata perasaan atau mata hati yang abstrak, perbedaan cara melihat akan sangat terasa.

contoh kalau kita melihat dengan mata beneran. coba bayangkan ada sebuah rumah, bentuknya petak, ukurannya 42x25, dirumah tersebut memiliki kebun kecil didepannya, ada pagarnya juga. dibelakang rumahnya ada sebuah kolam renang dan sebuah pendopo kecil untuk bersantai. didalam rumah terdapat 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, dapur dan tidak ketinggalan berbagai perabotan yang ada didalamnya.

kalau posisi melihat kita dari depan rumah, tanpa melihat kedalamnya apalagi belakangnya, maka yang kita lihat hanyalah gerbang dan kebun kecil. kalau kita melihat hanya dari belakang rumah, kita hanya akan melihat kolam renang dan pendoponya saja. sedangkan kalau melihat dari dalamnya saja, maka yang kita lihat hanyalah apa-apa saja yang ada didalamnya. kalau kita melihat dari atas rumah itu maka yang kita lihat adalah bagian depan dan belakang rumah saja.

itulah sudut pandang. sudut pandang ini nih membuat kita melihat sesuatu itu dengan cara yang berbeda. sadar ngga contoh yang gue katakan diatas juga sebenarnya adalah sesuatu yang memaksa kita melihat dengan perasaan. ada yang berpikir dan menyesuaikan contoh tadi dengan keadaan rumahnya sendiri, ada yang membayangkan rumahnya dengan film-film yang sering ditontonnya. ya macem-macem aja, itulah makna sudut pandang.

sudut pandang ini yang membuat kita akan berbeda-beda melihat sebuah problem atau masalah yang kita alami. kalau kita melihat dari sudut yang salah, maka masalah itu akan menjadi besar dan akan menjadi sangat besar bila kita melihat dari sudut yang sangat salah. 

kalau kita melihat bahwa bangun pagi itu susah, maka setiap ada problem-problem kecil menghambat kita untuk bangun pagi akan menjadi sangat besar dan membuat kita akan mencari-cari ribuan alasan untuk memaafkan kita bila tidak bangun pagi. mulai dari alasan capek lah, ketakutan kurang tidur lah, alarm ngga bisa bunyi keras lah. padahal kalau udah niat beneran mau bangun pagi, bangun pagi tuh gampang. 

beda dengan kita yang udah melihat masalah yang kita hadapi dengan sudut yang bener, sudut yang mantep, sudut yang lurus. maka masalah itu bakal kita bisa selesaikan dengan bener dan mantep juga. mungkin emang ngga mudah tapi karna sudut pandang kita melihat masalah itu bisa diselesaikan maka bisa diselesaikan.

bangun jam 4 pagi secara rutin itu ngga mudah saudara, ngga mudah banget. tapi kalau udah yakin melihat bahwa kita bisa bangun jam 4 pagi. bakalan bangun tuh jam 4 pagi, dan alarm tubuh kita bakal menyeting buat tubuh kita bangun jam 4 pagi.

dan itu hanya sekecil persoalan bangun pagi, belum persoalan besar seperti meraih cita-cita, membahagiakan orang tua, dan menjadi orang yang Sukses.

Jadi, dari sudut manakah kita akan melihat sesuatu..???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar